Kamis, 06 Desember 2012

Latihan Ulangan Bahasa Indonesia

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 21.34, under | No comments

Buku Bahasa Indonesia 6


LATIHAN SOAL
ULANGAN AKHIR SEMESTER I
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
 

Bertamasya

Pada tanggal 16 Juni 2012, aku bertamasya bersama teman-teman sekolah. Kami mengunjungi beberapa tempat rekreasi.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Prigen. Di tempat ini kami melihat hewan-hewan berbagai jenis yang ada di lahan terbuka layaknya di alam bebas. Setelah itu, kami naik bus melanjutkan perjalanan menuju ke pusat kota Malang.
Di kota Malang, kami mengunjungi Museum. Di sini, kami melihat benda-benda bersejarah, seperti alat-alat perang, alat tranportasi, dll.
Karena hari sudah siang, kami melanjutkan perjalanan ke Jember. Pada keesokan harinya pas hari Minggu, kami tidak ke sekolah.


I.   JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI !
  1. Apa pokok pikiran alinea kedua pada bacaan di atas?
  2. Kapan sekolah mereka bertamasya?
  3. Bilamana mereka melanjutkan perjalanan ke kota Malang?
  4. Apa yang dikunjungi di kota Malang?
  5. Mengapa keesokan harinya mereka tidak ke sekolah?
 II.  BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF a, b, c atau d DI DEPAN JAWABAN
      YANG PALING BENAR !
      1. Bacaan di atas terdiri atas  ...
a. satu alinea                                                    c. tiga alinea   
b. dua alinea                                                    d. empat alinea           
      2.   Nama lain dari alinea adalah  ...
            a. pokok pikiran                                              c. paragraf
            b. pikiran utama                                              d. kalimat penjelas
       3.   Kalau kamu pergi ke pasar
            Belikan saya sekilo beras
            Kalau kamu rajin belajar
            Tentu akan naik kelas
            Menurut kamu rangkaian kalimat di atas termasuk  ...
            a. pantun                                                         c. prosa
            b. puisi                                                             d. peribahasa
      4.   Tempat berikut yang dikunjunngi setelah Prigen adalah  ...
            a. kota                                                             c. Museum Gajah
            b. museum                                                       d. Jember
      5.   Jepang menyerah tanpa syarat pada tentara sekutu.
            Menyerah sama artinya dengan  ...
            a. pasrah                                                          c. tunduk
            b. mengalah                                                     d. bertekuk lutut
      6.   Salah satu ciri pantun adalah  ...
            a. tulisan menarik                                            c. tulisan singkat
            b. satu bait terdiri empat baris                         d. Berisi nasihat


      7.   Hal yang dipuji : hasil lukisan yang bagus
            Kalimat pujian yang tepat untuk hal di atas adalah  ...
            a. Amboi, bagus sekali lukisanmu                   c. Wow, bagus sekali lukisanmu
            b. Aduh, bagus sekali lukisanmu                    d. Wah, bagus sekali lukisanmu
      8.   Harum baunya bunga mawar.
            Kalimat yang sesuai untuk sampiran pantun di atas adalah 
            a. Kalau suka bunga mawar
            b. Jangan sampai lupa belajar
            c. Saya suka bunga segar
            d. Ibu berbelanja di pasar
      9.   Lawan kata sama artinya dengan  ...
            a. antonim                                                       c. sinonim
            b. akronim                                                       d. anonim
    10.   Honor pemain sinetron bisa mencapai dua puluh juta rupiah.
            Penulisan uang dengan menggunakan angka yang benar adalah  ...
            a. Rp.20.000.000,-                                          c. Rp 20.000.000,00
            b. Rp.20.000.000,00                                       d. Rp 20.000.000,-

III. ISILAH TITIK-TITIK DI BAWAH INI DENGAN JAWABAN YANG BENAR ! 
     1. Kucing putih   
         Mengeong  
         Di kolong meja  
         Menemaniku belajar
                         ( Nuri Simba, Desember 2008 )
Puisi di atas dikarang oleh  ...
  1. Judul yang tepat untuk puisi di atas yaitu  ...
  2. Siswa kelas VI belajar dengan tenang.
Kata belajar lawan katanya adalah  ...
  1. Surat itu bernomor 075  KEP  IX  2012
Penulisan nomor surat yang benar adalah  ...
  1. Saya tidak suka dengan perbuatanmu. Ini adalah kalimat dalam ragam baku.
Dalam ragam akrab, tidak suka dapat diganti dengan kata  ...
  1. Pekerjaan seorang wartawan adalah ...
  2. Anak-anak sangat senang nonton sinetron di layar kaca.
Layar kaca adalah sebutan lain untuk  ...
  1. Adiknya menangis.
Adiknya ditinggal ibu pergi ke pasar.
Kedua kalimat tersebut jika digabung menjadi  ...
  1. Mengirim surat melalui kantor pos harus dibubuhi  ...
  2. Ayah datang dari kebun membawa  ...  pisang.
Kata yang tepat untuk mengisi titik-titik pada kalimat di atas adalah  ...

IV. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT !
  1. Lanjutkan isi puisi di bawah ini !
Aku senang membaca buku
Karena buku sumber ilmu
  
  

  1. Isilah daftar riwayat hidup di bawah ini !

 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama                                       : ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir              : ......................................................................
Anak ke                                   : ......................................................................
Agama                                     : ......................................................................
Alamat                                     : ......................................................................
                                                  ......................................................................
Jenis kelamin                            : ......................................................................
Berat badan                             : ......................................................................              
Tinggi badan                            : ......................................................................
Hobi                                        : ......................................................................
Cita-cita                                  : ......................................................................           

  1. Hal yang dapat dipuji : Ketekunan
Kalimat pujian             :  ...

  1. Buatlah satu kalimat dengan kata komunikasi !

  1. Sebutkan bagian-bagian dari surat !

Minggu, 02 Desember 2012

Mobil Rajawali Esemka Jember

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 16.03, under | No comments

Mobil Rajawali Esemka



Bupati Jember Luncurkan Mobil Rajawali Esemka

Jember-
Mobil Rajawali, mobil hasil rakitan SMKN 2 Jember ini di launching oleh Bupati Jember,         MZA Djalal. Bahkan, saat peluncuran mobil rakitan tersebut, Bupati MZA Djalal sendiri melakukan test drive mobil rajawali ini saat akan membuka acara dialog solutif Bupati Menjawab di SMKN 2 Jember.

Menuru Kepala SMKN 2 Jember, Furqon A.S, sesaat setelah peluncuran mobil Rajawali,mengatakan bahwa rakitan mobil yang di beri nama Rajawali ini, merupakan aset yang bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Jember dan seluruh masyarakat Jember, dimana kedepannya di Jember sendiri telah mempunyai sekolah SMK yang berbasis teknologi dan telah mampu melakukan perakitan mobil sendiri. “jadi tidak hanya Solo pak yang bisa merakit mobil, SMKN 2 Jember juga telah mampu merakit mobil buatan sendiri, dan siap untuk dipasarkan”, jelasnya.

SMKN 2 Jember sendiri, ungkapnya, memang mempunyai kelas dibidang otomotif, yang hingga saat ini telah mampu merakit 2 jenis mobil, yaitu mobil jenis mini truk dan jenis mobil keluarga (SOP). Ditambahkan lagi, mobil yang dirakit ini adalah mobil dengan mesin diesel, dengan sistem 4X4 atau double gardan. “mobil rajawali rakitan SMKN 2 Jember ini bermesin deisel dan double gardan yang telah kita sesuaikan dengan kondisi alam Kabupaten Jember yang pegunungan ini pak”, jelasnya.

Saat disinggung Hak rakitan mobil tersebut, Furqon mengatakan bahwa produk mobil ini bukan murni dari siswa SMKN 2Jember saja, akan tetapi juga melibatkan siswa-siswa 33 SMK yang ada di Kabupaten Jember, baik swasta maupu Negeri. Oleh karenanya, untuk ijin dagang yang dipunyai oleh SMKN 2 Jember menggunakan PT. SMK dan SMKN 2 Jember.

Saat ini, ungkapnya, untuk SMKN 2 Jember hanya melakukan perakitan fisik mobil (body Karosery), sementara untuk mesin mobil masih dipesan melalui mesin pabrikan yang ada. Dirinya berharap jika memang diperlukan SMKN 2 Jember siap menambahkan kurikulum pembuatan mesin mobil. Sehingga, lanjutnya, jika Pemkab Jember berkeinginan untuk memesan mobil dinas buatan SMKN 2 Jember, pihaknya siap dengan potensi yang memadai.

“Kami berencana akan menambahkan kelas mesin mobil yang khusus membuat mesin saja, meski nanti ondersilnya dipesan. Jadi kedepan SMKN 2 Jember tidaka hanya merakit body, tapi juga sekalian dengan mesinnya. Kalo pak Bupati mau pesan mobil dinas untuk Pemkab Jember, kami siap”, pungkasnya. (sal/hms)

*YANG CINTA JEMBER, BAGIKAN FOTO INI........

Short URL: http://jemberpost.com/?p=4474
Hanya Dengan Rp. 20.000, Kita bisa berbuat sesuatu untuk pendidikan anak-anak Jember yang lebih baik.

Senin, 26 November 2012

Perjuangan Guru Honorer

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 22.30, under | No comments

Demo Guru Honorer

Guru Umar Bakri                                     

Tulisan ini saya persembahkan untuk para Guru Honorer

Anda tentu sudah mendengar nama ini. Sebuah nama yang pernah hit di tahun 2006 dalam lagu karya Iwan Fals. Umar Bakri identik dengan sepeda kumbangnya yang sudah tua.
Umar Bakri menjadi nama yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Begitu mendengar atau membaca nama rekaan karya Iwan Fals ini bisa dipastikan pikiran kita langsung tertuju pada figur seorang guru pegawai negeri dengan sepeda kumbangnya. Ya, Umar Bakri dalam lagu ini adalah seorang guru yang mengajar disekolah yang murid-muridnya hobi tawuran. Guru Umar Bakri berbakti pada negeri, mencerdaskan anak bangsa tetapi gajinya sangat kecil.
Namun gambaran di atas tidak berlaku saat ini untuk Guru yang sudah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Apalagi bagi mereka yang sudah mendapat Sertifikasi. Boleh dibilang kehidupan mereka sudah sejahtera. Ya walaupun ada sebagian yang masih serba kekurangan karena satu dan lain hal tentunya.

Gambaran tersebut lebih pas saat ini bila diibaratkan pada sosok Guru Honorer. Mereka mempunyai jam kerja yang hampir sama dengan guru negeri, bahkan ada diantara mereka yang jam kerjanya melebihi guru negeri karena harus merangkap beberapa kelas di daerah terpencil. Seperti yang saya saksikan tayangannya di salah satu stasiun televisi. Diantara mereka ada yang harus kerja paruh waktu sebagai tukang ojek, jualan bensin, dan jualan es.
Inilah reward yang diberikan pemerintah kepada Guru Honorer. Reward itu berbentuk gaji yang kecil, yang jauh dibawah upah minimum rata-rata sampai-sampai ada disatu sekolah yang gurunya harus patungan untuk menambah gaji guru honorer tersebut. Bagaimana bangsa ini bisa cerdas kalau guru-guru yang ditugaskan oleh negara untuk mendidik tunas bangsa tidak dihargai tinggi semua pengabdiannya. 
Semoga peringatan HUT PGRI Yang ke 67 dan HGN ( Hari Guru Nasional ) Yang ke 29 ini menjadi akhir dari perjuangan mereka sehingga di tahun 2013 mendatang bagi mereka yang telah memenuhi syarat bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Semoga.

Dari berbagai sumber


Guru Umar Bakri
Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Tas hitam dari kulit buaya
Selamat pagi berkata bapak Umar Bakri
Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali

Tas hitam dari kulit buaya
Mari kita pergi memberi pelajaran ilmu pasti
Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu

Laju sepeda kumbang dijalan berlubang
Selalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang
Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang
Banyak polisi bawa senjata berwajah garang

Bapak Umar Bakri kaget apa gerangan?
“Berkelahi pak!” jawab murid seperti jagoan
Bapak Umar Bakri takut bukan kepalang
Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut (Bakri kentut)
cepat pulang

Busyet... standing dan terbang

Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Umar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Umar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
(Bikin otak orang seperti otak Habibie)
Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri

Bakri Bakri
Kasihan amat loe jadi orang
Gawat

Minggu, 25 November 2012

Puisi Hari Guru 2012

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 21.40, under | No comments







Puisi Hari Guru: Pelita Hatiku

Dan kini, akupun mengerti
Dirimu yang telah membuatku berarti
Yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
dan kau membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani

Suatu saat nanti, aku akan kembali untuk membalas jasa-jasamu
Bukan dengan apa yang kau berikan dulu
atau bahkan, dengan setitik materi yang tak lagi berguna bagimu
Aku akan kembali dengan guratan kesan,
Dengan kabar gembira penuh rasa bangga

Ilmu yang kau torehkan, takkan pernah terganti
Juga semua pengorbananmu untukku,
Dan kali ini, kuhaturkan terimakasih untukmu.
Wahai Guruku,
Pelita hatiku...

Puisi Hari Guru Nasional: Dialah Seribu Buku

Siapa lagi paling setia
Siapa lagi tak pernah mengenal erti jemu
Siapa lagi yang tidak pernah membilang penat
Siapa lagi yang tidak pernah benci pada kenakalan Kita
Siapa lagi bintang seribu rona
Siapa lagi pancaran sejuta buku
Siapa lagi telaga budi muara pengalaman
Siapa lagi pembuka mata yang buta
Pembuka lidah kelu
Perintis penggaris minda super

Dialah... Guru
Ya.. Dialah... Guru
Seribu kalipun akan ku laungkan
Dialah Guru.....

Puisi Hari Guru 2012: Doa Untuk Guru


Guruku Yang Setia Guru
Kau telah mengajariku semuanya
Apa yang belum aku ketahui
Dari yang tidak bisa menjadi bisa S
etiap hari kau datang ke sekolah
Membawa Ilmu untuk Bangsa dan Negeriku
Kesetiaanmu, pengorbanananmu terhadap bumi ini
Mencoba bersabar untuk mengorbankan semua ilmu
Guru tetaplah kau mengajarkan semua yang kau miliki
Untuk Kami, Kita muridmu tercinta
Sedikit Namun pasti
Semoga para Guru Indonesia makin sejahtera.
Amin



Sumber : berita-terhangat.blogspot.com
 

Hari Guru

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 20.59, under | No comments

Goeroe Tempo Doeloe


Sekelumit Tentang Guru

Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pemuda pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.

Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Upacara Bendera merupakan salah satu kegiatanperingatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI.

Minggu, 11 November 2012

Kumpulan Puisi

Posted by Hari Pendidikan Nasional 2020 11.34, under | No comments

Chairil Anwar

Puisi-puisi Chairil Anwar


KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi


AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi



PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !


SENJA DI PELABUHAN KECIL

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.


  HAMPA

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.


DOA

kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

 
PENERIMAAN

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.


 SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...



CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.


DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah.


YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku


 Dari : Berbagai Sumber

script type=”text/javascript” src=”http://pamungkaz.googlepages.com/snow.js”>